Kamis, 09 Desember 2010

apresiasi puisi

APRESIASI PUISI


1. APRESIASI PUISI IALAH Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran dan penikmatan atas karya sastra yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi tersebut .
2. CIRI-CIRI KEBAHASAAN PUISI / MEMAHAMI PUISI
Pemadatan Bahasa
Bahasa dipadatkan agar berkekuatan GAIB artinya memiliki makna yang lebih luas daripada kalimat biasa.Contoh :
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh

CayaMU panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi.

Kata kuncinya termangu, sungguh, lilin
Penyair bermaksud menyatakan bahwa cahaya iman dari Tuhan tinggal cahaya kecil di lubuk hati yang siap padam karena kegoncangan iman.

Pemilihan Kata Unik / Khas
Makna Kias/ konotatif
Kata-kata yang penuh dengan penafsiran untuk mengetahui isi/maknanya. Contoh :
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku telah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu miskin harta

Makna kias di atas mudah dipahami karena diberi penjelasan pada baris berikutnya. Kata pagi diberi penjelasan muda. Kata petang diberi penjelasan batang usiaku sudah tinggi (tua)
Lambang
Dalam puisi lambang yaitu pengantian suatu hal dengan benda lain/hal lain. Jenis – jenis lambang dalam puisi meliputi lambang benda, lambang warna, lambang bunyi, lambang suasana. Contoh :
Dan sepatu yang berat serta nakal
Yang dulu biasa menempuh
Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara
Kini telah aku lepaskan
Dan berganti dengan sandal rumah
Yang tentram , jinak dan sederhana

Bait sepatu yang berat dan nakal dilambangkan jejaka yang belum berumah tangga sedangkan setelah menemukan jodohnya, ia menjadi sandal rumah yang jinak dan sederhana.

Lambang warna hitam melambangkan kesedihan, warna putih = kesucian, warna kuning = kesetiaan, warna biru = harapan, jingga = kebencian. Contoh :
Tapi halusnya putih pergi kembara
Bulan keramik putih tanpa darah
Warna jingga adalah mata Samijo
Menatap ia, menatap amat tajamnya.
Padamkan jingga apimu. Padamkan !
Demi selaput suteraku putih: padamkan!

Lambang bunyi artinya makna khusus suatu alat musik atau perpaduan bunyi – bunyi tertentu yang mempunyai arti tertentu .Contoh:
Seruling di pasir tipis, merdu
Antara gundukan pohon pina
Tembang mengema di dua kaki
Burangrang – Tangkuban Perahu
Jamrut di pucuk-pucuk

Kata seruling dalam tanah Sunda terkenal suara yang meyayat hati/ sendu. Terlebih jika dikaitkan dengan gunung Burangrang ( legenda Lutung Kasarung) dan gunung Tangkuban Perahu (legenda Sangkuriang). Jelas bahwa puisi ini bernada sendu dan kedukaan yang mendalam



Lambang suasana artinya peristiwa / keadaan yang tidak digambarkan seperti apa adanya tetapi diganti dengan yang lain. Contoh :
Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak peri dunia yang gaib
Dan angin mendesah
Mengeluh dan mendesah

Kata hujan gerimis melambangkan suasana sedih/ duka penulis karena cinta kepada gadis pujaannya tidak direstui/ ditolak oleh orang tuanya/gadis tersebut. Namun cintanya luar biasa bergema dan bergemuruh seperti tambur mainan anak peri dunia yang gaib. Lambang suasana lain misalnya lintang kemukus = bencana, bharatayuda = huru-hara, bulan purnama= indah
Persamaan Bunyi / Rima
Persamaan bunyi yang diulang-ulang menciptakan konsentrasi dan kekuatan bahasa yang disebut daya gaib seperti mantra-mantra. Contoh:
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama -Mu

Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Tuhanku
Aku hilang bentuk
remuk

Pengimajinasian Pancaindera
Pengimajinasian ialah kata-kata yang dapat memperjelas/memperkonkret apa yang dinyatakan penulis. Contoh :
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun karena angin pada kemuning . Ia dengar resah kuda serta langkah pedati.

Irama/ Ritme
Irama = pengulangan bunyi , kata, frasa, kalimat untuk menciptakan keindahan yang teratur. Contoh :

Pagiku hilang / sudah melayang
Hari mudaku / telah pergi
Kini petang / datang membayang
Batang usiaku / sudah tinggi


3. Hal- Hal yang diungkap penyair meliputi Tema, Nada dan Suasana, perasaan dan Amanat
Tema Puisi
Tema = gagasan pokok / pokok permasalahan dari sang penyair. Sedikit banyak pembaca harus tahu latar belakang penulis agar tidak salah tafsir.
Tema bersifat khusus ( diacu dari penulis), objektif (semua pembaca harus menafsir sama), lugas (bukan makna kias). Macam-macam tema misalnya tema ketuhanan, kemanusiaan, cinta, patriotisme, perjuangan, kegagalan hidup, alam, keadilan, kritik social, demokrasi, kesetiakawanan.
3.1.1. Tema Ketuhanan
Tema ini membawa manusia lebih bertakwa dan merenungkan kekuasaan Tuhan.
Doa
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu

3.1.2. Tema Kemanusiaan
Tema ini membawa manusia untuk menjunjung tinggi martabat manusia. Manusia harus dihargai , dihormati, diperhatikan hak-haknya secara adil dan manusiawi.
Gadis Peminta-minta

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa





3.1.3. Tema Patriotisme
Tema ini mengajak pembaca untuk meneladani orang-orang yang telah berkorban demi bangsa dan tanah air. Mereka rela mati demi tanah air yang merdeka.
Diponegoro
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar lawan banyaknya seratus kali
Pedang kanan, keris di kiri
Berselubung semangat yang tak bias mati
…………………
Maju
Serbu
Serang
Terjang

3.1.4. Tema Cinta Tanah Air
Tema ini mengajak pembaca agar mencintai tanah air/tanah kelahiran / memuji keindahan tanah air.
Tanah Sunda

Ke mana pun berjalan, terpandang
Daerah ramah di sana
Ke mana pun ngembara, kujumpa
Manusia hati terbuka
Mesra menerima……

3.1.5. Tema Cinta Kasih antara Pria dan Wanita
Tema ini mengajak pembaca untuk mengetahui tema cinta berbentuk perkenalan, berkasih-kasihan, perpisahan
Surat Cinta

Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak-anak peri dunia gaib
………….
Wahai dik Narti
Aku cinta kepadamu

3.1.6. Tema Kerakyatan dan Demokrasi
Tema ini mengungkapkan bahwa rakyat memiliki kekuasaan karena rakyatlah yang menentukan pemerintahan suatu negara.

Rakyat

Rakyat ialah kita
Jutaan tangan yang mengayun dalam kerja
Di bumi di tanah tercinta
Jutaan tangan mengayun bersama
Membuka hutan lalang jadi ladang-ladang berbunga
Mengepulkan asap dari cerobong pabrik-pabrik di kota
Menaikkan layar menebar jala
Meraba kelam di tambang logam dan batu bara

3.1.7. Tema Keadilan Sosial / Protes Sosial
Tema ini menuntut keadilan bagi kaum tertindas yaitu protes terhadap ketidakadilan di dalam masyarakat yang dilakukan oleh kaum kaya, penguasa, presiden terhadap rakyat jelata.
Sajak Burung-Burung Kondor / Elang

Para tani-buruh bekerja
Berumah di gubug-gubug tanpa jendela
Menanam bibit di tanah yang subur
Memanen hasil yang berlimpah dan makmur
Namun hidup mereka sendiri sengsara
……..
3.1.8. Tema Pendidikan / Budi Pekerti
Tema ini berisi nasihat pada pelajar untuk mempersiapkan diri menyambut masa depan / mendidik remaja agar bermoral yang baik

Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku telah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu miskin harta

kutipan

FOOTNOTES / CATATAN KAKI PADA KARYA ILMIAH

1. Pengertian footnotes
Catatan pada kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta, ikhtisar.

2. Nomor Footnotes
Footnotes / catatan kaki diberi nomor sesuai dengan nomor kutipan dalam tiap bab dimulai dengan nomor 1

3. Bentuk Footnotes
Dalam footnotes harus dicantumkan nama pengarang, nama buku, nomor jilid, nama penerbit, tempat dan tahun terbit

4. Contoh footnotes dalam :
Buku :
1 Harun Asnawi, Pengajaran Bahasa Indonesia ,
PT Gramedia, Jakarta, 2006, hal 38

Pengarang lebih dari tiga orang dicantumkan hanya nama pengarang pertama dan dibelakang ditulis “ et al” artinya dengan orang lain.

Contoh : 1. Harun Asnawi, (et al), Pengajaran Bahasa
Indonesia, PT Gramedia , Jakarta, 2006, hal 36

Majalah :

3 Mochtar Naim, “ Mengapa Orang Minang
Merantau?” Tempo, 31 Januari 2006, hal 32

Surat Kabar

13 Jawa Pos, 25 Januari 2006, hal 2












Kutipan

1. Pada umumnya kutipan sama dengan aslinya.

2. Kutipan yang panjangnya lima baris / lebih di tik berspasi satu menjorok ke dalam empat huruf/ empat pukulan ketik dan tidak diberi tanda kutip.
Contoh :

Demokrasi bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat kita seperti yang dikemukakan oleh Muhamad Yamin:

Sejak beribu-ribu tahun peradapan Indonesia , maka segala peradapan yang mengenai Negara dan masyarakat dipungut dengan berunding antara anggota yang berkepentingan. Kata mufakat ialah cara pemerintah menurut watak dan peradapan bangsa Indonesia.

Perundingan itu menjamin bahwa pemerintah berjalan menurut keinginan sebanyak yang mengeluarkan suatu perimbangan dan perundingan sejajar dengan adat asli….32

Nyatalah , bahwa demokrasi bagi kita bukan barang impian melainkan…


32 Muhamad Yamin, Demokrasi Indonesia ,
PT Gramedia, Jakarta, 2006, hal 38


3. Kutipan yang panjangnya kurang dari lima baris di tik sebagai teks biasa tetapi diberi tanda kutip pada awal dan akhir kutipan dan diberi nomor kutipan.

Kamis, 11 November 2010

BAHASA INDONESIA fx erwan prasetyo

SURAT KUASA
SURAT PERJANJIAN
SURAT KUASA

Surat kuasa » pemberian kuasa kepada seseorang untuk menyelesaikan suatu urusan.

Misalnya:
menjualkan tanah/rumah
mengambilkan wesel/tabungan
menandatangani akte jual-beli
mewakili sidang di pengadilan
Isi surat kuasa:

identitas pemberi kuasa
identitas penerima kuasa
urusan yang harus diselesaikan
batas-batas kewenangan, jika dipandang perlu
masa berlakunya surat kuasa, jika dipandang perlu
tanda tangan kedua belah pihak

Persyaratan:

ditulis di atas kertas bermaterai atau kertas bersegel
jika dipergunakan sesuai dengan fungsinya perlu dilengkapi KTP pemberi kuasa dan yang diberi kuasa
disahkan notaris atau pejabat berwenang (jika dipandang perlu)

Contoh:
SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : Rina Kusumastuti
alamat : Jalan Siaga No. 19 Bekasi
umur : 17 tahun
pekerjaan : Pelajar SMA N 2 Bekasi
No. KTP : 10.5509.161993
dengan ini memberi kuasa kepada:
nama : Reiza Damayanti
alamat : Jalan Pembina No. 16 Bekasi
umur : 21 tahun
pekerjaan : Mahasiswi UI jurusan arsitektur
No. KTP : 10. 2983.190990
Untuk mengambilkan uang kiriman via poswesel sebesar Rp 500.000,00 dengan pengirim:
nama : Ir. Sauki
alamat : Jalan Parangtritis 57 Yogyakarta
Surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bekasi, 1 Maret 2011
Yang diberi kuasa Pemberi kuasa

Reiza Damayanti Rina Kusumastuti




Surat Perjanjian

Surat perjanjian » dibuat oleh dua pihak yang telah sepakat untuk suatu urusan.
Macam surat perjanjian:

perjanjian jual beli
perjanjian sewa beli
perjanjian sewa-menyewa
perjanjian pemborongan
perjanjian pinjaman uang
perjanjian kerja

Yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan surat perjanjian:

dibuat di atas kertas segel atau kertas bermaterai
rumuskan pasal-pasalnya secara cermat dan adil
disahkan notaris atau pejabat, misalnya lurah atau camat

Guna surat perjanjian:

bukti otentik adanya ikatan kedua belah pihak
menghindari persengketaan

Surat Perjanjian Jual Beli

Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik/penjual)
identitas pihak kedua (pembeli)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan saksi saksi
Pasal-pasal yang perlu disepakati
meliputi:

1. Objek yang diperjualbelikan
2. Harga dan cara pembayaran
3. Penyerahan
4. Kewajiban-kewajiban penjual
5. Kewajiban-kewajiban pembeli
6. Penanggung biaya jual beli, misal biaya balik nama, saksi, materai, dll.
7. Penutup:
- perjanjian dibuat rangkap dua
- perjanjian dibuat tanpa paksaan dari pihak mana pun

8. Pasal tambahan (sebelum pasal penutup):

- kuasa kepada pihak kedua untuk menandatangani akta jual beli di hadapan PPAT
-arbitrase (cara penyelesaian jika terjadi perselisihan, misal: akan diusahakan semaksimal mungkin secara kekeluargaan)
Contoh:

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

Pada hari ini, … tanggal … kami yang bertanda tangan di bawah ini,
1. nama :
umur :
alamat :

Selanjutnya disebut pihak pertama atau penjual
2. nama :
umur :
alamat :

Selanjutnya disebut pihak kedua atau pembeli.

Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian jual beli tanah dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1

Pihak pertama menjual kepada pihak kedua sebagaimana pihak kedua membeli kepada pihak pertama tanah seluas…di jalan.…, sertifikat nomor… dengan batas sebelah barat…, timur…, utara…, selatan…. dalam jual beli ini termasuk bangunan di atasnya.

Pasal 2
Perjanjian ini diadakan dengan harga sebesar…, akan dibayarkan kepada enjual…(misal.: saat penandatanganan perjanjian ini)
Pasal 3
Penyerahan tanah dan bangunan akan dilaksanakan…(kapan)

Pasal 4
Sejak penyerahan, segala risiko dan kewajiban terhadap tanah dan bangunan seperti pajak, dll. menjadi tanggungan pihak kedua. Segala kewajiban/tunggakan sampai saat penyerahan, tetap merupakan tanggungan pihak pertama.

Pasal 5
Pihak pertama menjamin bahwa tanah tersebut tidak dibebani dengan hipotek atau
hal lain yang bersifat benda

Pasal 6
Pihak pertama dengan suka rela dan sepenuh hati membantu proses penyertifikatan (balik nama) kepada pihak kedua

Pasal 7
Biaya jual beli ditanggung oleh…

Pasal 8
Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, ditandatangani oleh kedua pihak dan saksi-
saksi tanpa tekanan dari pihak mana pun,dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

………..,……….2011
Pihak kedua Pihak pertama
…………… ……………….

Saksi III Saksi II Saksi I
………. ……….. ……….


Surat Perjanjian Sewa-Menyewa
Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik)
identitas pihak kedua (penyewa)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan saksi-saksi
Pasal-pasal yang perlu disepakati, misalnya dalam perjanjian sewa-menyewa rumah:
1. objek yang dipersewakan
2. tujuan sewa misal: tempat tinggal, usaha, atau kantor
3. harga sewa
4. jangka waktu sewa
5. larangan-larangan bagi penyewa misal: mengubah bentuk bangunan, mengalihkan pada pihak ketiga
6. kewajiban penyewa, misal: mengadakan pemeliharaan, membayar telepon/listrik
7. kewajiban pemilik, misal: mengadakan perbaikan besar, membayar PBB
8. syarat pengembalian » sehabis masa sewa rumah dikembalikan dalam keadaan
seperti semula
Contoh:
PERJANJIAN SEWA-MENYEWA RUMAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama….pekerjaan….tinggal di….selanjutnya disebut pihak kesatu, dan
2. Nama….pekerjaan….tinggal di….selanjutnya disebut pihak kedua.
Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah mengadakan persetujuan bahwa pihak kesatu dengan ini menyewakan dan pihak kedua dengan ini menyewa dan menerima baik persewaan sebuah rumah tinggal dari tembok, atap genting, lantai ubin, milik pihak kesatu yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 57 Cirebon. Sewa menyewa ini telah terjadi dan diterima baik dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Pihak kedua mengetahui dan mengaku, bahwa rumah yang disewa ini telah ditunjuk pihak kesatu sebagai rumah tinggal.
Pasal 2
Rumah yang disewakan pihak kesatu akan dipergunakan oleh pihak kedua menurut sifatnya sebagai rumah tinggal sejak tanggal 1Januari 2011 sampai 31 Desember 2015.
Pasal 3
Harga sewa yang harus dibayar oleh pihak kedua kepada pihak kesatu sebesar Rp……(…..rupiah) setahun.
Pasal 4
Rumah yang disewakan pihak kesatu kepada pihak kedua adalah dalam jangka
waktu satu tahun. Jika akan diperpanjang maka akan dibuat ketentuan baru.
Pasal 5
Selama menyewa pihak kedua dilarang mengubah bentuk rumah atau mengalihkan
penyewaan rumah pada pihak ketiga.
Pasal 6
Pihak kedua berkewajiban untuk memelihara rumah serta membayar rekening listrik dan telepon selama menempati rumah yang disewa sesuai dengan perjanjian.
Pasal 7
Pihak kesatu berkewajiban mengadakan perbaikan yang sifatnya besar dan membayar PBB untuk tahun yang sedang berjalan.
Pasal 8
Pihak kedua berkewajiban mengembalikan rumah yang disewa seperti keadaan semula
jika masa sewa sudah habis waktunya.
……….,……………2011
Pihak kesatu Pihak kedua
……………. …………….
Saksi-saksi
1. …………. 2. …………
BAHASA INDONESIA fx erwan prasetyo

SURAT KUASA
SURAT PERJANJIAN
SURAT KUASA

Surat kuasa » pemberian kuasa kepada seseorang untuk menyelesaikan suatu urusan.

Misalnya:
menjualkan tanah/rumah
mengambilkan wesel/tabungan
menandatangani akte jual-beli
mewakili sidang di pengadilan
Isi surat kuasa:

identitas pemberi kuasa
identitas penerima kuasa
urusan yang harus diselesaikan
batas-batas kewenangan, jika dipandang perlu
masa berlakunya surat kuasa, jika dipandang perlu
tanda tangan kedua belah pihak

Persyaratan:

ditulis di atas kertas bermaterai atau kertas bersegel
jika dipergunakan sesuai dengan fungsinya perlu dilengkapi KTP pemberi kuasa dan yang diberi kuasa
disahkan notaris atau pejabat berwenang (jika dipandang perlu)

Contoh:
SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : Rina Kusumastuti
alamat : Jalan Siaga No. 19 Bekasi
umur : 17 tahun
pekerjaan : Pelajar SMA N 2 Bekasi
No. KTP : 10.5509.161993
dengan ini memberi kuasa kepada:
nama : Reiza Damayanti
alamat : Jalan Pembina No. 16 Bekasi
umur : 21 tahun
pekerjaan : Mahasiswi UI jurusan arsitektur
No. KTP : 10. 2983.190990
Untuk mengambilkan uang kiriman via poswesel sebesar Rp 500.000,00 dengan pengirim:
nama : Ir. Sauki
alamat : Jalan Parangtritis 57 Yogyakarta
Surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bekasi, 1 Maret 2011
Yang diberi kuasa Pemberi kuasa

Reiza Damayanti Rina Kusumastuti




Surat Perjanjian

Surat perjanjian » dibuat oleh dua pihak yang telah sepakat untuk suatu urusan.
Macam surat perjanjian:

perjanjian jual beli
perjanjian sewa beli
perjanjian sewa-menyewa
perjanjian pemborongan
perjanjian pinjaman uang
perjanjian kerja

Yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan surat perjanjian:

dibuat di atas kertas segel atau kertas bermaterai
rumuskan pasal-pasalnya secara cermat dan adil
disahkan notaris atau pejabat, misalnya lurah atau camat

Guna surat perjanjian:

bukti otentik adanya ikatan kedua belah pihak
menghindari persengketaan

Surat Perjanjian Jual Beli

Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik/penjual)
identitas pihak kedua (pembeli)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan saksi saksi
Pasal-pasal yang perlu disepakati
meliputi:

1. Objek yang diperjualbelikan
2. Harga dan cara pembayaran
3. Penyerahan
4. Kewajiban-kewajiban penjual
5. Kewajiban-kewajiban pembeli
6. Penanggung biaya jual beli, misal biaya balik nama, saksi, materai, dll.
7. Penutup:
- perjanjian dibuat rangkap dua
- perjanjian dibuat tanpa paksaan dari pihak mana pun

8. Pasal tambahan (sebelum pasal penutup):

- kuasa kepada pihak kedua untuk menandatangani akta jual beli di hadapan PPAT
-arbitrase (cara penyelesaian jika terjadi perselisihan, misal: akan diusahakan semaksimal mungkin secara kekeluargaan)
Contoh:

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

Pada hari ini, … tanggal … kami yang bertanda tangan di bawah ini,
1. nama :
umur :
alamat :

Selanjutnya disebut pihak pertama atau penjual
2. nama :
umur :
alamat :

Selanjutnya disebut pihak kedua atau pembeli.

Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian jual beli tanah dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1

Pihak pertama menjual kepada pihak kedua sebagaimana pihak kedua membeli kepada pihak pertama tanah seluas…di jalan.…, sertifikat nomor… dengan batas sebelah barat…, timur…, utara…, selatan…. dalam jual beli ini termasuk bangunan di atasnya.

Pasal 2
Perjanjian ini diadakan dengan harga sebesar…, akan dibayarkan kepada enjual…(misal.: saat penandatanganan perjanjian ini)
Pasal 3
Penyerahan tanah dan bangunan akan dilaksanakan…(kapan)

Pasal 4
Sejak penyerahan, segala risiko dan kewajiban terhadap tanah dan bangunan seperti pajak, dll. menjadi tanggungan pihak kedua. Segala kewajiban/tunggakan sampai saat penyerahan, tetap merupakan tanggungan pihak pertama.

Pasal 5
Pihak pertama menjamin bahwa tanah tersebut tidak dibebani dengan hipotek atau
hal lain yang bersifat benda

Pasal 6
Pihak pertama dengan suka rela dan sepenuh hati membantu proses penyertifikatan (balik nama) kepada pihak kedua

Pasal 7
Biaya jual beli ditanggung oleh…

Pasal 8
Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, ditandatangani oleh kedua pihak dan saksi-
saksi tanpa tekanan dari pihak mana pun,dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

………..,……….2011
Pihak kedua Pihak pertama
…………… ……………….

Saksi III Saksi II Saksi I
………. ……….. ……….


Surat Perjanjian Sewa-Menyewa
Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik)
identitas pihak kedua (penyewa)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan saksi-saksi
Pasal-pasal yang perlu disepakati, misalnya dalam perjanjian sewa-menyewa rumah:
1. objek yang dipersewakan
2. tujuan sewa misal: tempat tinggal, usaha, atau kantor
3. harga sewa
4. jangka waktu sewa
5. larangan-larangan bagi penyewa misal: mengubah bentuk bangunan, mengalihkan pada pihak ketiga
6. kewajiban penyewa, misal: mengadakan pemeliharaan, membayar telepon/listrik
7. kewajiban pemilik, misal: mengadakan perbaikan besar, membayar PBB
8. syarat pengembalian » sehabis masa sewa rumah dikembalikan dalam keadaan
seperti semula
Contoh:
PERJANJIAN SEWA-MENYEWA RUMAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama….pekerjaan….tinggal di….selanjutnya disebut pihak kesatu, dan
2. Nama….pekerjaan….tinggal di….selanjutnya disebut pihak kedua.
Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah mengadakan persetujuan bahwa pihak kesatu dengan ini menyewakan dan pihak kedua dengan ini menyewa dan menerima baik persewaan sebuah rumah tinggal dari tembok, atap genting, lantai ubin, milik pihak kesatu yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 57 Cirebon. Sewa menyewa ini telah terjadi dan diterima baik dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Pihak kedua mengetahui dan mengaku, bahwa rumah yang disewa ini telah ditunjuk pihak kesatu sebagai rumah tinggal.
Pasal 2
Rumah yang disewakan pihak kesatu akan dipergunakan oleh pihak kedua menurut sifatnya sebagai rumah tinggal sejak tanggal 1Januari 2011 sampai 31 Desember 2015.
Pasal 3
Harga sewa yang harus dibayar oleh pihak kedua kepada pihak kesatu sebesar Rp……(…..rupiah) setahun.
Pasal 4
Rumah yang disewakan pihak kesatu kepada pihak kedua adalah dalam jangka
waktu satu tahun. Jika akan diperpanjang maka akan dibuat ketentuan baru.
Pasal 5
Selama menyewa pihak kedua dilarang mengubah bentuk rumah atau mengalihkan
penyewaan rumah pada pihak ketiga.
Pasal 6
Pihak kedua berkewajiban untuk memelihara rumah serta membayar rekening listrik dan telepon selama menempati rumah yang disewa sesuai dengan perjanjian.
Pasal 7
Pihak kesatu berkewajiban mengadakan perbaikan yang sifatnya besar dan membayar PBB untuk tahun yang sedang berjalan.
Pasal 8
Pihak kedua berkewajiban mengembalikan rumah yang disewa seperti keadaan semula
jika masa sewa sudah habis waktunya.
……….,……………2011
Pihak kesatu Pihak kedua
……………. …………….
Saksi-saksi
1. …………. 2. …………

Kamis, 05 Agustus 2010

teori surat lamaran pekerjaan

SURAT LAMARAN PEKERJAAN FX. ERWAN


Pengertian » permohonan untuk bekerja pada suatu tempat.
Memuat:
identitas diri (nama lengkap, umur atau tempat dan tanggal lahir, alamat)
jabatan yang diinginkan
kualifikasi (pendidikan, keahlian, atau pengalaman)
Hal-hal yang perlu diperhatikan:

Bentuk surat Ü resmi.
Bahasa Ü baik dan benar.
Ditulis tangan Ü kertas folio bergaris;
ditik Ü kertas HVS ukuran kuarto atau folio.
Tulisan Ü bersih, mudah dibaca, sesuai EYD.
Bagian-bagiannya lengkap Ü hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, nama terang.
Alamat sesuai Ü ke kotak pos, ke biro iklan.

Hal-hal yang perlu dilampirkan, a.l.:

 Daftar riwayat hidup (Curiculum Vitae-CV).
 Fotokopi ijazah terakhir.
 Sertifikat-sertifikat.
 Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB).
 Surat keterangan pengalaman kerja.
 Surat keterangan berbadan sehat (jika diminta).
 Fotokopi KTP/SIM (jika diminta).
 Pasfoto.
Surat lamaran pekerjaan dapat diajukan berdasarkan:

1. Iklan, contoh pembukanya sbb.:
- Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian… tanggal… yang isinya
menyatakan bahwa PT… membutuhkan… Berkenan dengan hal tersebut,
maka…
- Memenuhi iklan Bapak/Ibu dalam harian…mengenai keperluan tenaga…,
maka....
2. Pengumuman resmi dari instansi yang membutuhkan tenaga, contoh
pembukanya sbb.:
- Berkenaan dengan pengumuman nomor … tanggal… tentang penerimaan
karyawan PT…, maka yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : ……
alamat : ……
3. Permohonan instansi kepada kepala sekolah, contoh pembukanya sbb.:
- Setelah mendapat informasi dari kepala sekolah tentang permohonan tenaga
kerja…
4. Informasi seseorang, pembukanya sbb.:
- Menurut informasi dari Bapak…, perusahaan Bapak/Ibu membutuhkan
seorang…. Sehubungan dengan hal tersebut…
5. Inisiatif sendiri, pembukanya sbb.:
- Yang bertanda tangan di bawah ini…. dengan ini mengajukan permohonan
untuk diterima sebagai karyawan pada….
Contoh:
Hal: Lamaran Pekerjaan Bogor,1 Maret 2006

Yth. Pemasang Iklan
Harian Kompas
PO BOX 1301
Jakarta

Dengan hormat,
Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian Kompas tanggal 28 Februari 2006 yang isinya menyatakan bahwa perusahaan Bapak/Ibu membutuhkan tenaga administrasi, maka yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : Maulida Meilani
tempat, tanggal. lahir : Bogor, 2 Mei 1987
alamat : Jalan Nanas 27 Bogor
pendidikan : SMK Akuntansi
Dengan ini mengajukan permohonan untuk diterima sebagai karyawan sesuai dengan
lowongan tersebut. Saya dapat mengoperasikan komputer MS Word, Excel, dan Coreldraw, serta dapat berbahasa Inggris. Saya pun pernah praktik industri selama
6 bulan di bagian administrasi, sehingga kiranya saya dapat memenuhi persyaratan
yang Bapak/Ibu tentukan.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan:
1) daftar riwayat hidup,
2) fotokopi ijazah SMK,
3) fotokopi ijazah kursus,
4) fotokopi sertifikat praktik kerja Industri,
5) SKKB,
6) pasfoto.

Saya berharap kiranya Bapak/Ibu berkenan menerima saya, dan jika memerlukan wawancara, saya bersedia memenuhinya. Atas perhatian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,


Maulida Meilani



SURAT BALASAN LAMARAN PEKERJAAN

Jenisnya:
1. Panggilan/diterima
2. Penolakan
Panggilan, isinya:
Kapan harus hadir, di mana, menemui siapa, apa keperluannya/maksudnya,
kelengkapan apa yang musti dibawa.
Penolakan:
Isinya:
1. Ucapan terima kasih atas kiriman surat lamaran.
2. Penyesalan karena belum dapat menerima.
3. Alasan penolakan.
4. Harapan yang membesarkan hati.
Yang harus diperhatikan:
- Gunakan kata–kata yang tidak menyinggung perasaan.
- Ungkapan penolakan lebih terasa halus jika didahului kata maaf, mohon maaf, atau dengan sangat menyesal
- Hindari penggunaan kata ditolak/tidak diterima, ganti dengan yang konotasinya lebih halus: belum dapat kami penuhi, lowongan telah terisi, Anda terlambat mengajukan lamaran, belum ada formasi yang cocok bagi Anda.

PT NIRWANA LESTARI
Jalan Purnawarman No. 15 Bogor

No. : 089/3/06 15 Maret 2006
Lamp.: -
Hal : Panggilan

Yth. Sdr. Maulida Meilani
Jalan Nanas No. 27
Bogor

Dengan hormat,
Setelah kami mempertimbangkan lamaran Saudara, maka kami beritahukan bahwa Saudara diterima sebagai karyawan di kantor kami.Untuk pembicaraan selanjutnya, kami mengharap kehadiran Saudara di kantor pada hari Senin 20 Maret 2006 pukul 09.00.Pada kesempatan tersebut diharapkan agar Saudara membawa semua ijazah asli dan surat-surat lain yang kami perlukan.
Kami menanti kedatangan Saudara.

Hormat kami,

Dra. Nurdini

Kepala Bagian SDM
PT NIRWANA LESTARI
Jalan Purnawarman No. 15 Bogor

No. : 089/3/06 15 Maret 2006
Lamp.: -
Hal : Lamaran Pekerjaan

Yth. Sdr. Maulida Meilani
Jalan Nanas No. 27
Bogor

Dengan hormat,
Kami mengucapkan terima kasih atas surat lamaran Saudara tanggal 1 Maret
2006. Namun dengan sangat menyesal, kami belum dapat memenuhi harapan
Saudara karena lowongan telah terisi.Mudah-mudahan pada waktu mendatang
Saudara akan memperoleh kesempatan.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, saya ucapkan terima kasih.
Hormat kami,

Dra. Nurdini
Kepala Bagian SDM

Minggu, 01 Agustus 2010

surat lamaran pekerjaan

Lampiran : Satu berkas Jakarta, 29 Februari 2006
Hal : Lamaran Pekerjaan

Yth Pimpinan PT Warna Abadi
Jalan Kebun Jeruk 25A
Jakarta Pusat


Dengan hormat,

Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian Kompas tanggal 28 Februari 2006 yang isinya menyatakan bahwa PT Warna Abadi membutuhkan tenaga administrasi.Berdasarkan persyaratan yang disebutkan dalam iklan, saya dapat memenuhi persyaratan tersebut. Oleh karena itu, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
nama lengkap : Bobby Hartanto, SE
tempat/tanggal lahir : Jakarta, 15 April 1980
alamat : Jalan Kemuning 7A Jakarta
pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi tahun 2003
pengalaman kerja : satu tahun sebagai tenaga pemasaran di PT Pemarakarsa Jakarta
Saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk mengisi lowongan tersebut.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan:
1. satu lembar fotokopi ijazah pendidikan terakhir;
2. satu lembar fotokopi transkrip nilai;
3. satu lembar fotokopi daftar riwayat hidup;
4. satu lembar fotokopi KTP;
5. satu lembar fotokopi SKKB;
6. dua lembar pasfoto ukuran 4x6 cm;
7. satu lembar fotokopi sertifikat kursus bahasa Inggris;

Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya ajukan. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.


Hormat saya,



Bobby Hartanto, SE

Selasa, 20 Juli 2010

FAKTA DAN OPINI

FAKTA DAN OPINI

FAKTA adalah suatu pernyataan yang mengarah pada kenyataan/peristiwa/keadaan yang benar-benar terjadi yang bisa dibuktikan kebenarannya.

Dalam susunan berita terdapat pada unsur APA, DI MANA, KAPAN, SIAPA
APA = apa peristiwanya
DI MANA = di mana peristiwa itu terjadi
KAPAN = kapan peristiwa terjadi
SIAPA = siapa yang terlibat dalam peristiwa itu


OPINI adalah komentar / pendapat dari seseorang dalam menanggapi suatu peristiwa. Pendapat ini sifatnya pribadi, pendapatnya tergantung dari latar belakang si pemberi komentar/komentator.

Dalam susunan berita terdapat dalam unsur MENGAPA, BAGAIMANA
MENGAPA =mengapa peristiwa itu bisa terjadi
BAGAIMANA = bagaimana peristiwa itu bisa mempengaruhi peristiwa lain/
bagaimana dampaknya terhadap peristiwa lain

contoh pidato

Sambutan Menteri Pertanian Pada Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-73 Tahun 2001
Jakarta, 28 Oktober 2001
________________________________________
Para Pejabat Eselon I dan II yang saya hormati,
Karyawan, karyawati Departemen Pertanian yang berbahagia,
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga kita dapat menghadiri upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-73 pada pagi hari ini, dalam keadaan sehat wal’afiat.
Hari Sumpah Pemuda kita peringati setiap tahun sebagai ungkapan rasa syukur atas perjuangan para pemuda yang tidak pernah surut dan luntur, serta sebagai wujud dari upaya bangsa Indonesia untuk menyegarkan kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa, seperti yang diikrarkan para pemuda pada tanggal 28 Oktober tahun 1928. Tujuh puluh tiga tahun yang lalu, para pemuda Indonesia telah mengikrarkan satu tekad yaitu: “Bertumpah darah satu Tanah Indonesia, Berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia”
Tekad para pemuda ini perlu dihayati dan dikobarkan oleh seluruh bangsa dan rakyat Indonesia, terutama disaat kita sedang melakukan upaya-upaya khusus untuk menanggulangi berbagai persoalan bangsa, baik dibidang ekonomi, sosial-politik dan keamanan, yang sampai saat ini belum dapat kita atasi dengan baik. Oleh sebab itu, tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2001 ini, yaitu “Bangun dan satukan Indonesia”, adalah sangat relevan dengan tuntutan, situasi dan kondisi yang kita alami saat ini serta cita-cita yang ingin kita raih di masa mendatang.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Kedepan, kita harus dapat mempersatukan seluruh komponen bangsa yang merupakan prasyarat bagi terselenggaranya pembangunan secara berkelanjutan. Selain itu, kita harus dapat mendorong percepatan pembangunan nasional yang di topang oleh pembangunan di segala bidang dan sektor, termasuk di sektor pertanian, yang sudah teruji keampuhannya dalam menghadapi krisis ekonomi serta peranannya yang cukup besar dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Kita jangan sampai terjebak pada kondisi seperti yang kita alami di masa lalu, dimana kita lebih terfokus pada pertumbuhan ekonomi yang tidak membumi dan dilaksanakan secara terpusat dan tidak merata. Paradigma baru pembangunan pertanian harus berorientasi pada pasar dan peningkatan nilai tambah yang dilakukan melalui pendekatan sistim dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkelanjutan, berkerakyatan dan dilaksanakan lebih terdesentralisasi. Untuk itu, kita perlu mencari dan mengkaji akar permasalahan yang sebenarnya di berbagai strata wilayah dan kegiatan, dan sekaligus merumuskan upaya pemecahannya.
Kegagalan kita untuk menanggulangi permasalahan yang ada akan mengganggu persatuan dan kesatuan nasional serta kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jalan keluar yang dapat kita tempuh adalah, kita harus mampu menyatukan persepsi dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, sehingga pembangunan di segala bidang dapat terlaksana sesuai rencana dan kita dapat keluar dari krisis multi-dimenasional yang kita hadapi.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Melihat kompleksnya permasalahan, maka kita yang bergerak di sektor pertanian harus bekerja lebih keras dan sungguh-sungguh. Kita harus mampu menyediakan bahan pangan terutama bagi anak-anak balita, agar seluruh rakyat Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat, baik fisik maupun tingkat kecerdasannya. Sampai saat ini jutaan anak dan masyarakat mengalami kekurangan pangan dan rawan gizi yang harus kita tanggulangi dengan menyediakan bahan pangan yang cukup dan berkualitas serta terjangkau daya beli masyarakat.
Sejalan dengan upaya tersebut, maka generasi muda harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menjadi Pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, demokratis, mandiri dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat. Generasi muda harus mampu mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan yang kreatif, produktif dan visioner. Selain itu, generasi muda harus dicegah jangan sampai enggan memasuki sektor pertanian. Karena, keengganan ini muncul akibat kurangnya memperoleh informasi dan mereka belum terjun secara langsung dalam usaha agribisnis yang cukup menjanjikan peningkatan bagi pendapatan dan kesejahteraan.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan maka kita akan dapat menyiapkan dan menghantar generasi penerus bangsa yang sehat dan kuat serta berkarakter produktif, efisien dan profesional
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Dalam bulan mendatang kita akan menghadapi 5 hari-hari besar keagamaan nasional, yaitu bulan Puasa, Idul Fitri, Natal, Imlek dan Tahun Baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita harus menyiapkan secara dini kebutuhan bahan pangan yang cukup agar tidak terjadi kekurangan atau harganya tidak terjangkau daya beli masyarakat. Untuk itu saya mengingatkan agar kita bekerja secara berencana serta melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, sehingga tidak mengganggu ketentraman dan kenyamanan Ummat dalam menunaikan hari-hari besar keagamaan mereka.
Kita sudah berpengalaman dalam menangani hal serupa pada waktu-waktu yang lalu. Tahun lalu misalnya, kita cukup berhasil sehingga tidak ada masalah yang berarti dalam penyediaan bahan pangan tersebut. Tetapi, kita tidak boleh lengah, karena kegagalan sekecil apapun akan berdampak pada gangguan stabilitas sosial, ekonomi dan keamanan.Untuk itu, berbagai gangguan yang mungkin terjadi baik pada kegiatan produksi, pengolahan, transportasi dan distribusi perlu diantisipasi dan ditata dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, saat ini kita sudah memasuki musim penghujan dan musim tanam (MH.I). Kita harus lebih siap mengantisipasi kemungkinan yang dapat menurunkan produksi pertanian, terutama dengan turunnya hujan lebat dan banjir yang terjadi di beberapa daerah. Ramalan III (BPS) yang mengisyaratkan akan terjadi penurunan beberapa komoditi pertanian, harus dapat kita cegah melalui berbagai upaya antisipasi secara terkoordinasi dengan instansi terkait dan seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, kita juga harus dapat menyediakan lapangan kerja produktif, menumbuhkan lembaga pertanian dan lembaga ekonomi di pedesaan, membantu kelancaran penyaluran kredit usaha tani, pengamanan harga dasar gabah, penyediaan sarana produksi, inventarisasi lahan pertanian, dan lain-lain.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Demikian, beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Dengan semangat sumpah pemuda saya mengajak hadirin sekalian untuk dapat menanggulangi berbagai masalah yang kita hadapi dan sekaligus mencari jalan keluar, sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan pertanian yaitu mensejahterakan masyarakat khususnya para petani.
Akhirnya, marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas pengabdian kita dengan sebaik-baiknya.
“Dirgahayu Hari Sumpah Pemuda“
Sekian dan terima kasih.
Menteri Pertanian

Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M. Ec.

Senin, 19 Juli 2010

Sambutan


Sambutan merupakan ucapan penerimaan atau pemberian kesan-kesan atas suatu masalah atau hal dalam suatu pertemuan. Jadi, sambutan sama dengan berpidato di depan khayalak atau orang banyak
Sebelum menyampaikan sambutan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
1. Menentukan topik dan tujuan.
2. Menganalisis pendengar dan situasi
3. Menyusun bahan
4. Mengadakan latihan oral
Berikut adalah urutan bagian sambutan :
1. pembukaan
Pada bagian ini disampaikan sapaan, salam pembuka, dan pernyataan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Isi Sambutan
Bagian sambutan yang mengutarakan tujuan, manfaat , pokok masalah / inti permasalahan.
3. Kesimpulan, harapan, atau pesan
4. Kalimat penutup
5. Salam Penutup
POLA – POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. DEDUKTIF : Menyajikan hal-hal yang umum menuju ke hal yang khusus. Kalimat utama terletak di awal paragraph.
2. INDUKTIF : Menyajikan hal-hal yang khusus menuju ke hal yang umum. Kalimat utama terletak di akhir paragraph.
3. ANALOGI / ILUSTRASI : Membandingkan 2 hal / benda / peristiwa / suasana yang mempunyai kemiripan atau kesamaan sifat/bentuk dengan tujuan memperjelas informasi utama. Analogi/ilustrasi biasanya dipakai untuk membandingkan sesuatu yang dikenalbaik oleh umum dengan sesuatu yang belum dikenal.
4. PERTENTANGAN ; Mencari perbedaan dari dua hal/sesuatu benda.
5. CAMPURAN : Mencari perbedaan dan persamaan dari dua benda/ sesuatu.
6. DEFINISI : Pengembangan paragraph dengan cara membuat suatu pernyataan dari suatu peristiwa atau istilah secara rinci.
7. SEBAB – AKIBAT : Pengembangan paragraph dengan cara mengurai sebab-sebab kejadian lalu diteruskan akibatnya.
8. AKIBAT – SEBAB : Pengembangan paragraph dengan cara menyajikan akibat kejadian lalu diteruskan dengan menguraikan sebab-sebabnya.
9. PROSES : Pengembangan paragraph dengan menjelaskan langkah-langkah dalam proses membuat sesuatu/ menjelaskan tahap-tahap kejadian .
10. KLIMAKS – ANTIKLIMAKS : Pengembangan paragraph dengan cara menjelaskan gagasan yang paling rendah berangsur-angsur ke gagasan yang lebih tinggi. Misal : Traktor tenaga uap , lalu tenaga batubara, rantai, disel (solar), tenaga nuklir.
11. KLASIFIKASI : Pengembangan paragraph dengan cara mengelompokkan benda-benda yang dianggap mempunyai kesamaan tertentu untuk memperoleh kelas-kelas tertentu. Misal dalam BIOLOGI .

Selasa, 13 Juli 2010

AFRIKA SELATAN 2010

HITAM LEGAM
hiruk pikuk dunia memandangmu
angin membawamu menancapkan kuku kuku Nelson Mandela ke penjuru dunia
kerikil-kerikil hitam terserak tersorok terpojok di kursi bobrok yang memborok
tersapu gelombang roda kehidupan
di sana tersimpan berlian
jadi rebutan tuk perhiasan orang orang metropolitan
di bawah kaki kaki kekuasaan
kuku-kuku Nelson Mandela mencabik, mencakar mengakar ke penjara
terselip sinar surya membawa harapan
2010 semua mata dunia memandangmu terpaku
menggetarkan tulang sumsum jiwaku
hitam legam dilumat tepung dalam penggorengan
menjadi gosong kosong dalam harapan
di balik sana tersimpan cahaya kenikmatan
Belanda, spanyol memegang kunci kehidupan
terdengar dijiwa Indonesia
terulang sejarah kelam bangsa
kerikil hitam terserak terperosok dalam kursi bobrok
dilumat tepung dalam penggorengan
kerikil hitam disuka dalam beton - beton keangkuhan
dilupakan dalam kekuatan dunia

DaripadaMulah kiranya datang pengharapan
mataMu kiranya memandang kebenaran
langkahku tatap jejakMU
mengangkat panji-panji namaMU
demi kemulianMU

Senin, 12 Juli 2010

Batu Karang

Keras ...legam..hitam ..
diguyur gelombang air kehidupan
digoyang dihantam kesedihan menghantar ke awan gelap
butir-butir pasir sebagai hiasan tuk pijakan masa depan
jalan berliku menggigit setiap nafas kehidupan
menoreh goresan hati sabda alam
angin tergerak terserak mengerakkan anganku
melangkah berselimutkan sabda-MU

Kalimat-MU segarkan jiwaku
bangunkan sendi-sendi harapan kekekalan
ratakan jalan-jalan di depanku
sebab di sana kerongkongan seperti kubur bernisankan keindahan
lidahnya merayu-rayu merajuk kenikmatan
ku terangkat di awan penuh pesona, kemabukkan pujian atas nama-MU
Atas namaMU kuperbuat mainan kecapi yang kumainkan sesukaku
kalau perlu sesuai nafsuku
nafsuku lapar akan kuasa seperti busur memandang setiap mata

Berapa lama lagi TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus ?
Berapa lama lagi Kausembunyikan wajahMU terhadap aku ?
Berapa lama lagi aku menaruh kekuatiran dalam diriku ?
Pandanglah kiranya , jawablah aku, ya TUHAN, Allahku !
Buatlah mataku bercahaya, bersinar menatap matahari
mengikuti jejak-jejak kakiMU
menuju batu karang kehidupan
berpegang pada tongkat firmanMU
beralaskan pada kasih tak berkesudahan
berbajuzirahkan keadilan dan kerendahan
bersenjatakan kepasrahan atasMU
dan bernyanyikan nyayian baru bagiMU.

Minggu, 11 Juli 2010

PERBEDAAN ANTARA GAGASAN UTAMA / IDE POKOK KALIMAT UTAMA , KESIMPULAN

1. GAGASAN UTAMA /ide pokok: Pokok masalah yang mendasari cerita yang bersifat abstrak/ implisit atau kata – kata kunci yang terdapat dalam kalimat utama.

2. KALIMAT UTAMA : Realisasi yang berupa pernyataan atau kalimat dari ide pokok biasanya terletak di awal dan di akhir paragraph.

3. KESIMPULAN : Suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari kalimat penjelas dengan kalimat sendiri.

CONTOH 1 PARAGRAF DEDUKSI
Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula. Cara yang dapat dilakukan dengan menampilkan tokoh kartun, boneka, badut yang lucu, tetapi mengandung unsure pendidikan. Tokoh binatang yang cerdik pun dapat pula mewakili pesan moral. Misalnya, kancil menipu buaya atau sejenisnya. Tokoh orang bertubuh raksasa, tetapi sangat baik terhadap sesama.
1. GAGASAN UTAMANYA/ide pokok: Bacaan yang baik untuk anak
2. KALIMAT UTAMANYA : Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula.
3. KESIMPULANNYA : Bacaan yang baik untuk anak sebaiknya menceritakan tokoh kartun yang mengandung unsur pendidikan dan pesan moral

CONTOH 2 PARAGRAF INDUKSI
Sudah ada ide tetapi sukar untuk dituangkan. Selalu dihadapkan dengan persoalan apa yang hendak ditulis ? Seberapa panjang tulisan yang akan ditulis. Keringnya pengetahuan terhadap topik yang hendak dikembangkan. Demikianlah pengalaman seseorang pada awal belajar menulis.

1. GAGASAN UTAMANYA : Pengalaman belajar menulis
2. KALIMAT UTAMANYA : Demikianlah pengalaman seseorang pada awal belajar menulis.
3. KESIMPULANNYA : Pengalaman awal belajar menulis yaitu ketidaktahuan mengenai topik yang akan ditulis atau bingung dalam memilih topik.


SILOGISME
Ialah menarik suatu kesimpulan dari pernyataan umum (PU) lalu disusul dengan pernyataan bersifat khusus (PK) dan diakhiri dengan kesimpulan (K). Silogisme bagian dari penalaran DEDUKSI
RUMUS SILOGISME :
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B
Contoh 1:
PU : Pelajar harus mematuhi peraturan sekolah
A B

PK : Saya pelajar
C A

K : Saya harus mematuhi peraturan sekolah
C B


Contoh 2 :

PU : Seseorang yang jujur selalu menepati janji
A B

PK : Paman saya seorang yang jujur
C A

K : Paman saya selalu menepati janji
C B
KONSEP KESUSASTRAAN

1. Secara ETIMOLOGI ; Asal usul kata
SU : Indah , Menarik , Baik
SASTRA : Bahasa baik secara tertulis maupun secara lisan.

Jadi : KESUSASTRAAN adalah Bahasa tulis maupun lisan yang isinya indah, menarik

2. Menurut pakar sastra
KESUSASTRAAN adalah hasil budi daya / karya manusia yang bernilai berdasarkan norma kemasyarakatan / budaya manusia bersifat dulce et utile (Menghibur dan mendidik) ALKITAB merupakan sastra yang agung (sastra yang tidak pernah mati)

3. SASTRA yang sifatnya menghibur saja namanya sastra POPULER. (SASTRA POP) lebih mudah diterima masyarakat tapi lebih cepat mati/pudar
4. FUNGSI DAN MANFAAT BELAJAR SASTRA
Membentuk pola pikir dalam menghadapi masalah kehidupan.
Membentuk kepribadian yang bermoral dan percaya diri.
Membentuk dan meningkatkan keterampilan berbahasa.
Wadah / tempat mengekspresikan ide – ide bertolak dari realitas manusia.
Membantu kita untuk lebih siap menghadapi kehidupan yang selama ini tidak jelas menjadi terang.

5. CARA MEMAHAMI DAN MENGHAYATI KESUSASTRAAN
Bersikap terbuka terhadap apresiasi sastra artinya menikmati
dan menghargai setiap karya sastra
Menganalisis unsure INTRINSIK.
Menganalisis unsure EKSRTINSIK
UNSUR-UNSUR PEMBENTUK BAHASA SECARA STRUKTURAL

1. FONEM : Satuan bahasa terkecil yang membedakan arti

Contoh : melalui pasangan minimal
1. tari fonem t , j , l , m yang membedakan arti
2. jari
3. lari
4. mari

2. MORFEM ; Satuan bahasa yang sudah mempunyai arti / makna gramatikal atau leksikal

Arti / Makna Gramatikal : arti yang dibentuk karena gabungan imbuhan dengan kata dasar

Contoh : Me + Laut : Melaut menuju ke……
Ber + Sepeda : Bersepeda melakukan kegiatan…..

Arti / Makna Leksikal : arti yang sudah berdiri sendiri yang terdapat dalam Kamus

Contoh : Sepeda : Alat transportasi yang
mempunyai dua roda

Morfem mempunyai dua jenis / bentuk

2.1. Morfem yang menghasilkan makna gramatikal disebut
morfem terikat ( Me- , Ber-)

2.2. Morfem yang menghasilkan makna leksikal disebut
morfem bebas (sepeda, sapu)




3. KATA : Satuan bahasa yang sudah mempunyai arti penuh.
Contoh : Sepeda , Bersepeda , memperbaharui…

KATA bersinonim dengan morfem bebas
Keterangan tambahan :
KATA jangan disamakan kata dengan
kata majemuk/ ungkapan/idiom

Kata majemuk adalah gabungan dua kata yang
menghasilkan makna baru.
Contoh : meja hijau : Pengadilan
Bersilat lidah : berdebat

4. FRASA : Gabungan dua kata atau lebih yang menduduki satu
jabatan kalimat.

Contoh : Orang tua itu + sedang membeli
Orang tua itu sedang membeli makanan
S P O

5. KLAUSA : Satuan bahasa yang menduduki / mengandung satu
SUBJEK dan satu PREDIKAT bisa ditambah
objek atau keterangan TANPA diakhiri tanda
titik..

Contoh : Indonesia berdasarkan pancasila
S P Pelengkap






6. KALIMAT : Satuan bahasa yang mewakili suatu pikiran / informasi yang terdiri dari satu subjek, satu predikat bisa ditambah objek / keterangan yang
diakhiri tanda titik.
Contoh : : Indonesia berdasarkan pancasila . S P Pelengkap

7. PARAGRAF: Satuan bahasa yang terdiri dari beberapa kalimat yang berkoherensi dan kohesi yang mengandung satu ide pokok dan beberapa kalimat penjelas.


Tiap generasi mempunyai panggilan masing-masing sesuai dengan zamannya. Generasi pencetus dan generasi pelaksana telah menuaikan tugasnya dengan baik. Yang pertama berhasil membangkitkan semangat keinginan bernegara; yang kedua berhasil menciptakan negara merdeka. Generasi pembina masih dalam ujian. Belum diketahui sampai di mana kemampuannya untuk membina dan mengembangkan warisan situasi yang diterima dari angkatan pelaksana. Apakah mereka itu mampu membina dengan mengembangkan warisan situasi yang telah diterima; apakah mereka itu membina dan mengembangkan nilai-nilai nasional sesuai dengan martabat bangsa . Mereka masih harus membuktikan
Ket : Berkoherensi cirinya : Kata kunci pada kalimat utama diulang-ulang pada setiap kalimat. Kata kuncinya : GENERASI

Membuat mading

PENILAIAN MADING TERDIRI DARI

  1. ISI MATERI
  2. KREATIVITAS
  3. KEMUDAHAN MEMBACA

PRINSIP-PRINSIP MADING

  1. Bentuk mading sesuai dengan aturan penyelenggara
  2. Bentuk dan tema mading mempunyai keunikan/ kekhasan . Untuk sumber ide bisa dicari di internet tentang desain 2 / 3 dimensi
  3. Ukuran dan bentuk artikel bervariasi misal berbentuk persegi panjang, segitiga, hati, buah, lingkaran , oval dll
  4. Ukuran dan bentuk tulisan / huruf harus bervariasi misalnya : Arial, Times New Roman , Centrury Gothic , comic sans MS, Book Antiqua ukuran 13 -15
  5. Warna huruf / tulisan setiap artikel harus bervariasi dan harus dikontraskan dengan background sehingga mudah dibaca.
  6. Semua artikel harus sesuai dengan tema.
  7. Setiap artikel harus ditempel lurus jangan ditempel miring – miring.
  8. Jangan biarkan ada tempat kosong dalam madding.
  9. Diharapkan setiap artikel ada gambar / ilustrasi yang mendukung isi artikel
  10. Setiap artikel harus dibuat / dibentuk kolom-kolom (2-3 kolom)
  11. Ukuran huruf dalam artikel sekitar 13 – 15 sehingga mudah dibaca
  12. Sebuah artikel sebaiknya diberi ilustrasi 3 dimensi / benda yang ditempel dekat artikel. Misalnya Artikel bertema rokok , ada rokok asli yang ditempel di tengah artikel
  13. Harus ada benda-benda / pernak – pernik yang ditaruh/ditempel yang sesuai dengan tema
  14. Materi artikel supaya ada variasi bias diambil dari internet
  15. Isi artikel harus berkualitas dan up to date
  16. Penempelan artikel diurutkan secara sistematis dan kronologi berdasarkan : Sejarahnya, Fungsinya, Manfaatnya, Kepentinganya.
  17. Sebagian artikel ditulis dikertas kalkir / transparansi lalu ditempel dikertas warna degradasi pokoknya harus kontras sehingga mudah dibaca
  18. Ukuran huruf untuk judul dan isi artikel harus beda , ukuran huruf judul lebih besar daripada isinya

Senin, 05 Juli 2010

REVITALISASI SEJARAH SURABAYA DALAM BINGKAI SASTRA

Tersebutlah sebuah peristiwa menceritakan keadaan sebuah kota yang sedang terjadi gempa bumi dan tanah longsor . Kemudian tiba-tiba alam menjadi sangat marah.dan menghancurkan kota yang indah. Manusia melupakan tawa dan canda, melupakan kebaikan dan keramahan. Dalam sekejap mata yang menakutkan , kekuatan alam menghancurkan yang ia suka yang dibangun generasi demi generasi. Kehancuran mencengkeram manusia, merobek-robek dengan cakar mautnya.Tersebutlah semua orang panic menyelamatkan diri. Badan-badan social hilir mudik membantu penyelamatan semua orang.Semua orang telah terselamatkan dan tinggal di tempat pengungsian. Akan tetapi di suatu daerah berbahaya itu masih ada seorang dokter, seorang gadis cantik yang menawan, dan nenek tua renta yang belum diungsikan . Pada saat itu ada seorang relawan muda yang membawa sebuah sepeda motor yang cukup untuk dua orang. Sang relawan punya dua pilihan. Siapakah yang harus diselamatkan? Dan Siapakah yang harus dikorbankan ?

Sekelumit cerita di atas menggambarkan bagaimana dilemanya merevitalisasi suatu sejarah yang berguna bagi pembangunan khususnya di kota Surabaya. Sesuatu yang berbau tradisional,tua,lapuk seringkali kita tidak memperhatikannya bahkan mengabaikannya lebih-lebih jika tidak bernilai ekonomi. Pandangan seperti ini kurang lebih sama dengan cerita di atas . Lebih baik menyelamatkan seorang gadis cantik daripada seorang dokter dan nenek renta atau biarlah sepeda motor dipakai oleh seorang dokter dan nenek renta ke tempat pengungsian sedangkan saya biarlah berjalan bersama gadis cantik sambil bercengkrama menuju ke tempat pengungsian.

Revitalisasi adalah proses,cara,perbuatan menghidupkan / mengiatkan bahkan menyelamatkan berbagai kegiatan yang telah lama diabaikan tanpa mengorbankan kegiatan lain.Revitalisasi yang pertama ,dari Etimologi asal kata Surabaya berasal dari kata baya dan sura.Konon dua sahabat yaitu ikan sura dan baya menginginkan keturunannya hidup rukun dan damai. Persengketaan muncul ketika mereka mempersoalkan siapa yang berkuasa kelak. Apakah keturunan baya atau sura. Dua sahabat berperang sampai mati. Bangkainya di temukan di tepi pantai,konon sejak itu lahirlah nama Surabaya.Legenda tersebut diabadikan dalam lambang kota Surabaya yang tergambar ikan sura dan buaya siap dalam berperang. Dari cerita di atas, kehidupan Surabaya adalah pulau ditengah kesendirian, sebuah pulau yang batu – batu karangnya adalah sebuah genggaman sinar harapan, yang pohon-pohonnya adalah nafas kehidupan dan buahnya adalah pelepas dahaga.Sang penabur benih bagaikan perahu lapuk terhempas di padang samudra raya, bersahabat dengan badai, gelombang menghantar ke haribaan bumi pertiwi.Itulah waktu kesiapan jiwa masa laluku dengan harapan hatiku akan masa depan. Ia bagaikan sekuntum mawar putih yang mekar dari dada bumi Surabaya menuju cahaya hari ditemani semangat burung elang yang terbang tinggi menembus pekatnya awan diselingi nyanyian pelangi.Ia mengubah kegelapan menjadi cahaya, kesedihan menjadi kegembiraan, dan keputusasaan menjadi harapan.

Revitalisasi kedua. Semangat berjuang dengan sebutan “Arek-arek Surabaya” telah membuka mata dunia bagaimana semangat arek Surabaya mempertahankan harga diri dalam pertempuran 10 November 1945 dan perobekan bendera di hotel Yamato tanggal 19 September 1945. Biarlah semangat juang ini terus membakar masyarakat kita untuk bekerja dan belajar . Biarlah kehidupan membawaku dalam kepak dan sayap. Aku menoleh ke belakang dan melihat sebuah kota unik, darimana mawar gelap menghardik banyak warna – warni bergerak pelan menuju ke pantai. Sebuah awan tipis menyembunyikannya dari padaku. Aku berteriak “Apa itu ? itu adalah kota masa laluku yang penuh darah dan nanah bercampur air mata. Bapak, Ibu , Saudaraku, Teman-temanku kini diam membisu. Dan mengejekku dengan pusara-pusara yang ditemani dengan goyangan rumput liar.Aku diam membisu . Lama kutertegun anganku dibawa angin kutemukan symbol-simbol kota dibangun disetiap penjuru pintu gerbang Surabaya.Kini darah,nanah dan air mata kusatukan menjadi semangat tuk membangun Surabaya.

Revitalisasi ketiga,sejak zaman colonial Belanda membangun jalan raya Banyuwangi-anyer,Surabaya menjadi pelabuhan utama penyalur hasil bumi dari Jawa dan Bali ke luar negeri. Mulai tahun 1908 Surabaya menjadi daerah maju , selain berfungsi sebagai pusat pemerintahan Jawa Timur juga sebagai pusat industry, perdagangan, bandar terbesar dan pangkalan utama Angkatan Laut Belanda di Indonesia. Puncaknya sejak Culturstelsel tahun 1830 daerah Surabaya menjadi daerah industry gula.Tempat berkumpulnya sinder-sinder gula yang menjadi raja-raja kecil dan antek – antek kompeni. Dan aku menatap , melihat banyak warisan objek peninggalan penjajah beserta pemikirannya.Aula-aula, kubah-kubah, menara-menara berdiri mencengkeram kuat di bumi pertiwi..Tapi, lonceng kematian dan tangisan menyanyikan tentang harapan padaku. Aku melihat bangunan-bangunan yang dibangun dengan keyakinan , dihancurkan dengan kesombongan dan keserakahan manusia. Aku mengintai menara-menara pemikiran untuk kunaikkan ke bangunan penuh harapan. Tempat suci yang dihiasi mimpi diterjang keterjagaan, lembaga-lembaga pendidikan beraura intelegensi berbalut kolusi digelapkan kebodohan, mesin-mesin industri membentuk robot-robot tanpa manusiawi pelan-pelan melenyapkan harapan.Warung-warung cinta, dimana para pencinta menjadi mabuk dan bermalasan akhirnya berguguran sia-sia. Ini semua mengelilingi tragedy kehidupan.Demikianlah kota masa lalu, dalam penampilan jauh, walaupun sebernarnya dekat walau melalui awan gelap.Berjalanlah terus kawan. Bermalasan sifat seorang pecundang kelas bawang tetapi menatap kota masa lalu seperti orang “nglalu”/ bunuh diri. Lihatlah ke depan , kota masa depan menanti dengan senyuman.

Demikianlah rangkaian kata – kata sastra. Mudah-mudahan rangkaian kata-kata ini menghiasi dan memberikan warna tersendiri untuk memberikan imajinasi dan inspirasi demi kemajuan kota Surabaya.

FX ERWAN PRASETYO