Jumat, 30 September 2016

Diskusi

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN DISKUSI KECIL
1.       IDENTITAS  KELOMPOK : nama anggota

2.       TUJUAN DISKUSI
2.1. TUJUAN UTAMA = MELATIH SISWA BERPIKIR DAN TERAMPIL MEMAKAI BAHASA INDONESIA DENGAN BAIK DAN BENAR
2.2.TUJUAN KHUSUS = DISESUAIKAN DENGAN TOPIK MASALAH YANG DIBICARAKAN

3.       PERMASALAHAN
3.1.TOPIK/TEMA = BAHAYA  MEROKOK
3.2.RUMUSAN MASALAH = PAKAILAH PERTANYAAN APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA

4.       PELAKSANAAN
a.       HARI / TANGGAL
b.      TEMPAT
c.       PUKUL
d.      MODERATOR
e.      PENYAJI
f.        NOTULIS

5.       ISI / PEMBAHASAN
MENJAWAB  RUMUSAN MASALAH PADA POIN 3

6.       PENUTUP
BERISI  KESIMPULAN DAN  SARAN

 JOB DESKRIPSI PETUGAS  DISKUSI PLENO/besar
MODERATOR / ketua
1.     MEMBUKA DENGAN MENGUCAPKAN SALAM
2.     MENGINFORMASIKAN TOPIK DISKUSI dan latar belakangnya , TUJUAN – TUJUAN DISKUSI
3.     MEMPERKENALKAN ANGGOTA DISKUSI
4.     MEMPERSILAKAN PENYAJI MEMPRESENTASIKAN HASIL DISKUSI
5.     FORUM TANYA JAWAB (SETIAP JAWABAN DISIMPULKAN KEMBALI OLEH MODERATOR)
6.     KESIMPULAN UMUM
7.     PENUTUP ( TERIMA KASIH DAN MINTA MAAF)
PENYAJI
1.     DIJELASKAN TANPA TEKS “ MEMBACAKAN”/ MEMPRESENTASIKAN HASIL DISKUSI
2.     MENJAWAB PERTANYAAN
PENULIS /NOTULIS
1.     MENULIS HASIL DISKUSI KECIL DAN PLENO
2.     MENULIS SIAPA YANG BERTANYA, APA PERTANYAANNYA DAN APA JAWABANNYA


Minggu, 16 Januari 2011

judul karya tulis

UNSUR – UNSUR KARYA TULIS

1. JUDUL

1.1. Judul Tunggal

PERANAN CANDI BOROBUDUR DALAM PENGEMBANGAN SEKTOR WISATA

1.1. Judul yang memiliki subjudul :

PERANAN KARYAWAN DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SEBUAH STUDI KASUS DI PABRIK GULA MADUKISMO

2. Keperluan Penyusunan :
2.1. Karya Tulis Ini Disusun sebagai Salah satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Akhir
2.2. Karya Tulis Ini Disusun sebagai Laporan atas Praktik Kerja Lapangan yang Dilakukan di Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta
2.3. Karya Tulis Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas dalam Mengikuti Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

3. Nama Penulis

3.1. Perorangan :
Oleh
Hartono Sadewo
No. Induk 28790

3.2. Kelompok :
Oleh
Agus Martoyo No. Induk 28690
Tono Narto No. Induk 39860
Gunodarmo No. Induk 38578

4. Nama Lembaga Pendidikan

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
Sekolah Menengah Atas Kristen Satu
Surabaya
2005

Rabu, 12 Januari 2011

KARYA ILMIAH

1. Konsep karya ilmiah
 Kata kunci : Penyelidikan, metode ilmiah, disusun secara sistematis, bisa dibuktikan kebenarannya.
 Karya ilmiah : Hasil kegiatan penyelidikan dengan cara metode ilmiah yang disusun secara sistematis dan bisa dibuktikan kebenarannya.

2. Jenis-jenis Karya Ilmiah
 2.1. Makalah/paper : Sifatnya hanya laporan sederhana
 2.2. Skripsi : setelah membuat skripsi, biasanya akan mendapat hasilnya, yaitu gelar Strata1(S1)
 2.3. Tesis : Setelah menyelesaikan tesis, biasanya akan mendapatkan gelar S2
 2.4. Disertasi : akan mendapat gelar S3

3. Sistematika Penulisan Makalah
 3.1. Judul : merupakan informasi awal agar pembaca bisa mengetahui informasi awal.
 3.2. Hal pengesahan : isinya, yaitu pernyataan tentang persetujuan dan tanda tangan dari guru pembimbing bahwa makalah ini telah disahkan dan telah diterima.
 3.3. Hal kata pengantar : Isinya, yaitu:
 3.3.1. Ucapan syukur kepada Tuhan atas selesainya makalah tersebut.
 3.3.2. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu, sehingga makalah tersebut dapat diselesaikan
 3.3.3. Menjelaskan secara umum isi karya ilmiah bagian pertama sampai bagian yang terakhir.
 3.3.4. Terima kasih atas saran dari pembaca

 3.4. Hal daftar isi : untuk hal judul sampai hal daftar isi halamannya pakai simbol romawi, sedangkan dari pendahuluan sampai daftar pustaka memakai simbol angka halamannya.
 3.5. Bab I. Pendahuluan
 Latar Belakan masalah: berisi sejarah, alasn,sebab, atau asal mula mengapa penulis memilih topik itu (min.2 lembar)
 Rumusan masalah : berisi pokok permasalahan yang telah diubah menjadi beberapa pertanyaan.
 Tujuan penulisan : berisi tujuan yang berhubungan dengan rumusan masalah.
 Batasan Istilah : berisi arti dari istilah yang ada di makalah yang mungkin tidak diketahui artinya oleh pembaca.
 Bab II. Landasan Teori : boleh di gabungkan dengan latar belakang masalah, berisi rumus-rumus,dalil-dalil,teori-teori,dasar-dasar,atau hukum-hukum untuk memecahkan rumusan masalah.
 Bab III. Pembahasan : menjawab pertanyaan dari rumusan masalah
 Bab IV. Penutup : Isinya berupa kesimpulan dan saran (ringkasan dari pembahasan)
 3.6. Daftar pustaka: Bentuknya : Nama dibalik. Tahun pembuatan. Judul buku(di italic). Kota terbitan : penerbit.
 3.7. Lampiran : foto-foto,data-data,dsb itu semua dimasukkan ke lampiran.
Halaman motto dan persembahan :
• Halaman ini diletakkan sesudah halaman pengesahan.
• Sifatnya sukarela, boleh dikasi atau tidak
• Isinya adalah motto,kata mutiara,dsb.
• Isinya adalah tulisan ucapan terima kasih

 Bentuk kutipan : nama pengarang, judul buku, penerbit, kota terbitan, tahun terbit, tebal halaman.

Kamis, 09 Desember 2010

apresiasi puisi

APRESIASI PUISI


1. APRESIASI PUISI IALAH Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran dan penikmatan atas karya sastra yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi tersebut .
2. CIRI-CIRI KEBAHASAAN PUISI / MEMAHAMI PUISI
Pemadatan Bahasa
Bahasa dipadatkan agar berkekuatan GAIB artinya memiliki makna yang lebih luas daripada kalimat biasa.Contoh :
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh

CayaMU panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi.

Kata kuncinya termangu, sungguh, lilin
Penyair bermaksud menyatakan bahwa cahaya iman dari Tuhan tinggal cahaya kecil di lubuk hati yang siap padam karena kegoncangan iman.

Pemilihan Kata Unik / Khas
Makna Kias/ konotatif
Kata-kata yang penuh dengan penafsiran untuk mengetahui isi/maknanya. Contoh :
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku telah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu miskin harta

Makna kias di atas mudah dipahami karena diberi penjelasan pada baris berikutnya. Kata pagi diberi penjelasan muda. Kata petang diberi penjelasan batang usiaku sudah tinggi (tua)
Lambang
Dalam puisi lambang yaitu pengantian suatu hal dengan benda lain/hal lain. Jenis – jenis lambang dalam puisi meliputi lambang benda, lambang warna, lambang bunyi, lambang suasana. Contoh :
Dan sepatu yang berat serta nakal
Yang dulu biasa menempuh
Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara
Kini telah aku lepaskan
Dan berganti dengan sandal rumah
Yang tentram , jinak dan sederhana

Bait sepatu yang berat dan nakal dilambangkan jejaka yang belum berumah tangga sedangkan setelah menemukan jodohnya, ia menjadi sandal rumah yang jinak dan sederhana.

Lambang warna hitam melambangkan kesedihan, warna putih = kesucian, warna kuning = kesetiaan, warna biru = harapan, jingga = kebencian. Contoh :
Tapi halusnya putih pergi kembara
Bulan keramik putih tanpa darah
Warna jingga adalah mata Samijo
Menatap ia, menatap amat tajamnya.
Padamkan jingga apimu. Padamkan !
Demi selaput suteraku putih: padamkan!

Lambang bunyi artinya makna khusus suatu alat musik atau perpaduan bunyi – bunyi tertentu yang mempunyai arti tertentu .Contoh:
Seruling di pasir tipis, merdu
Antara gundukan pohon pina
Tembang mengema di dua kaki
Burangrang – Tangkuban Perahu
Jamrut di pucuk-pucuk

Kata seruling dalam tanah Sunda terkenal suara yang meyayat hati/ sendu. Terlebih jika dikaitkan dengan gunung Burangrang ( legenda Lutung Kasarung) dan gunung Tangkuban Perahu (legenda Sangkuriang). Jelas bahwa puisi ini bernada sendu dan kedukaan yang mendalam



Lambang suasana artinya peristiwa / keadaan yang tidak digambarkan seperti apa adanya tetapi diganti dengan yang lain. Contoh :
Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak peri dunia yang gaib
Dan angin mendesah
Mengeluh dan mendesah

Kata hujan gerimis melambangkan suasana sedih/ duka penulis karena cinta kepada gadis pujaannya tidak direstui/ ditolak oleh orang tuanya/gadis tersebut. Namun cintanya luar biasa bergema dan bergemuruh seperti tambur mainan anak peri dunia yang gaib. Lambang suasana lain misalnya lintang kemukus = bencana, bharatayuda = huru-hara, bulan purnama= indah
Persamaan Bunyi / Rima
Persamaan bunyi yang diulang-ulang menciptakan konsentrasi dan kekuatan bahasa yang disebut daya gaib seperti mantra-mantra. Contoh:
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama -Mu

Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Tuhanku
Aku hilang bentuk
remuk

Pengimajinasian Pancaindera
Pengimajinasian ialah kata-kata yang dapat memperjelas/memperkonkret apa yang dinyatakan penulis. Contoh :
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun karena angin pada kemuning . Ia dengar resah kuda serta langkah pedati.

Irama/ Ritme
Irama = pengulangan bunyi , kata, frasa, kalimat untuk menciptakan keindahan yang teratur. Contoh :

Pagiku hilang / sudah melayang
Hari mudaku / telah pergi
Kini petang / datang membayang
Batang usiaku / sudah tinggi


3. Hal- Hal yang diungkap penyair meliputi Tema, Nada dan Suasana, perasaan dan Amanat
Tema Puisi
Tema = gagasan pokok / pokok permasalahan dari sang penyair. Sedikit banyak pembaca harus tahu latar belakang penulis agar tidak salah tafsir.
Tema bersifat khusus ( diacu dari penulis), objektif (semua pembaca harus menafsir sama), lugas (bukan makna kias). Macam-macam tema misalnya tema ketuhanan, kemanusiaan, cinta, patriotisme, perjuangan, kegagalan hidup, alam, keadilan, kritik social, demokrasi, kesetiakawanan.
3.1.1. Tema Ketuhanan
Tema ini membawa manusia lebih bertakwa dan merenungkan kekuasaan Tuhan.
Doa
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu

3.1.2. Tema Kemanusiaan
Tema ini membawa manusia untuk menjunjung tinggi martabat manusia. Manusia harus dihargai , dihormati, diperhatikan hak-haknya secara adil dan manusiawi.
Gadis Peminta-minta

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa





3.1.3. Tema Patriotisme
Tema ini mengajak pembaca untuk meneladani orang-orang yang telah berkorban demi bangsa dan tanah air. Mereka rela mati demi tanah air yang merdeka.
Diponegoro
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar lawan banyaknya seratus kali
Pedang kanan, keris di kiri
Berselubung semangat yang tak bias mati
…………………
Maju
Serbu
Serang
Terjang

3.1.4. Tema Cinta Tanah Air
Tema ini mengajak pembaca agar mencintai tanah air/tanah kelahiran / memuji keindahan tanah air.
Tanah Sunda

Ke mana pun berjalan, terpandang
Daerah ramah di sana
Ke mana pun ngembara, kujumpa
Manusia hati terbuka
Mesra menerima……

3.1.5. Tema Cinta Kasih antara Pria dan Wanita
Tema ini mengajak pembaca untuk mengetahui tema cinta berbentuk perkenalan, berkasih-kasihan, perpisahan
Surat Cinta

Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak-anak peri dunia gaib
………….
Wahai dik Narti
Aku cinta kepadamu

3.1.6. Tema Kerakyatan dan Demokrasi
Tema ini mengungkapkan bahwa rakyat memiliki kekuasaan karena rakyatlah yang menentukan pemerintahan suatu negara.

Rakyat

Rakyat ialah kita
Jutaan tangan yang mengayun dalam kerja
Di bumi di tanah tercinta
Jutaan tangan mengayun bersama
Membuka hutan lalang jadi ladang-ladang berbunga
Mengepulkan asap dari cerobong pabrik-pabrik di kota
Menaikkan layar menebar jala
Meraba kelam di tambang logam dan batu bara

3.1.7. Tema Keadilan Sosial / Protes Sosial
Tema ini menuntut keadilan bagi kaum tertindas yaitu protes terhadap ketidakadilan di dalam masyarakat yang dilakukan oleh kaum kaya, penguasa, presiden terhadap rakyat jelata.
Sajak Burung-Burung Kondor / Elang

Para tani-buruh bekerja
Berumah di gubug-gubug tanpa jendela
Menanam bibit di tanah yang subur
Memanen hasil yang berlimpah dan makmur
Namun hidup mereka sendiri sengsara
……..
3.1.8. Tema Pendidikan / Budi Pekerti
Tema ini berisi nasihat pada pelajar untuk mempersiapkan diri menyambut masa depan / mendidik remaja agar bermoral yang baik

Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku telah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu miskin harta

kutipan

FOOTNOTES / CATATAN KAKI PADA KARYA ILMIAH

1. Pengertian footnotes
Catatan pada kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta, ikhtisar.

2. Nomor Footnotes
Footnotes / catatan kaki diberi nomor sesuai dengan nomor kutipan dalam tiap bab dimulai dengan nomor 1

3. Bentuk Footnotes
Dalam footnotes harus dicantumkan nama pengarang, nama buku, nomor jilid, nama penerbit, tempat dan tahun terbit

4. Contoh footnotes dalam :
Buku :
1 Harun Asnawi, Pengajaran Bahasa Indonesia ,
PT Gramedia, Jakarta, 2006, hal 38

Pengarang lebih dari tiga orang dicantumkan hanya nama pengarang pertama dan dibelakang ditulis “ et al” artinya dengan orang lain.

Contoh : 1. Harun Asnawi, (et al), Pengajaran Bahasa
Indonesia, PT Gramedia , Jakarta, 2006, hal 36

Majalah :

3 Mochtar Naim, “ Mengapa Orang Minang
Merantau?” Tempo, 31 Januari 2006, hal 32

Surat Kabar

13 Jawa Pos, 25 Januari 2006, hal 2












Kutipan

1. Pada umumnya kutipan sama dengan aslinya.

2. Kutipan yang panjangnya lima baris / lebih di tik berspasi satu menjorok ke dalam empat huruf/ empat pukulan ketik dan tidak diberi tanda kutip.
Contoh :

Demokrasi bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat kita seperti yang dikemukakan oleh Muhamad Yamin:

Sejak beribu-ribu tahun peradapan Indonesia , maka segala peradapan yang mengenai Negara dan masyarakat dipungut dengan berunding antara anggota yang berkepentingan. Kata mufakat ialah cara pemerintah menurut watak dan peradapan bangsa Indonesia.

Perundingan itu menjamin bahwa pemerintah berjalan menurut keinginan sebanyak yang mengeluarkan suatu perimbangan dan perundingan sejajar dengan adat asli….32

Nyatalah , bahwa demokrasi bagi kita bukan barang impian melainkan…


32 Muhamad Yamin, Demokrasi Indonesia ,
PT Gramedia, Jakarta, 2006, hal 38


3. Kutipan yang panjangnya kurang dari lima baris di tik sebagai teks biasa tetapi diberi tanda kutip pada awal dan akhir kutipan dan diberi nomor kutipan.

Kamis, 11 November 2010

BAHASA INDONESIA fx erwan prasetyo

SURAT KUASA
SURAT PERJANJIAN
SURAT KUASA

Surat kuasa » pemberian kuasa kepada seseorang untuk menyelesaikan suatu urusan.

Misalnya:
menjualkan tanah/rumah
mengambilkan wesel/tabungan
menandatangani akte jual-beli
mewakili sidang di pengadilan
Isi surat kuasa:

identitas pemberi kuasa
identitas penerima kuasa
urusan yang harus diselesaikan
batas-batas kewenangan, jika dipandang perlu
masa berlakunya surat kuasa, jika dipandang perlu
tanda tangan kedua belah pihak

Persyaratan:

ditulis di atas kertas bermaterai atau kertas bersegel
jika dipergunakan sesuai dengan fungsinya perlu dilengkapi KTP pemberi kuasa dan yang diberi kuasa
disahkan notaris atau pejabat berwenang (jika dipandang perlu)

Contoh:
SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : Rina Kusumastuti
alamat : Jalan Siaga No. 19 Bekasi
umur : 17 tahun
pekerjaan : Pelajar SMA N 2 Bekasi
No. KTP : 10.5509.161993
dengan ini memberi kuasa kepada:
nama : Reiza Damayanti
alamat : Jalan Pembina No. 16 Bekasi
umur : 21 tahun
pekerjaan : Mahasiswi UI jurusan arsitektur
No. KTP : 10. 2983.190990
Untuk mengambilkan uang kiriman via poswesel sebesar Rp 500.000,00 dengan pengirim:
nama : Ir. Sauki
alamat : Jalan Parangtritis 57 Yogyakarta
Surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bekasi, 1 Maret 2011
Yang diberi kuasa Pemberi kuasa

Reiza Damayanti Rina Kusumastuti




Surat Perjanjian

Surat perjanjian » dibuat oleh dua pihak yang telah sepakat untuk suatu urusan.
Macam surat perjanjian:

perjanjian jual beli
perjanjian sewa beli
perjanjian sewa-menyewa
perjanjian pemborongan
perjanjian pinjaman uang
perjanjian kerja

Yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan surat perjanjian:

dibuat di atas kertas segel atau kertas bermaterai
rumuskan pasal-pasalnya secara cermat dan adil
disahkan notaris atau pejabat, misalnya lurah atau camat

Guna surat perjanjian:

bukti otentik adanya ikatan kedua belah pihak
menghindari persengketaan

Surat Perjanjian Jual Beli

Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik/penjual)
identitas pihak kedua (pembeli)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan saksi saksi
Pasal-pasal yang perlu disepakati
meliputi:

1. Objek yang diperjualbelikan
2. Harga dan cara pembayaran
3. Penyerahan
4. Kewajiban-kewajiban penjual
5. Kewajiban-kewajiban pembeli
6. Penanggung biaya jual beli, misal biaya balik nama, saksi, materai, dll.
7. Penutup:
- perjanjian dibuat rangkap dua
- perjanjian dibuat tanpa paksaan dari pihak mana pun

8. Pasal tambahan (sebelum pasal penutup):

- kuasa kepada pihak kedua untuk menandatangani akta jual beli di hadapan PPAT
-arbitrase (cara penyelesaian jika terjadi perselisihan, misal: akan diusahakan semaksimal mungkin secara kekeluargaan)
Contoh:

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

Pada hari ini, … tanggal … kami yang bertanda tangan di bawah ini,
1. nama :
umur :
alamat :

Selanjutnya disebut pihak pertama atau penjual
2. nama :
umur :
alamat :

Selanjutnya disebut pihak kedua atau pembeli.

Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian jual beli tanah dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1

Pihak pertama menjual kepada pihak kedua sebagaimana pihak kedua membeli kepada pihak pertama tanah seluas…di jalan.…, sertifikat nomor… dengan batas sebelah barat…, timur…, utara…, selatan…. dalam jual beli ini termasuk bangunan di atasnya.

Pasal 2
Perjanjian ini diadakan dengan harga sebesar…, akan dibayarkan kepada enjual…(misal.: saat penandatanganan perjanjian ini)
Pasal 3
Penyerahan tanah dan bangunan akan dilaksanakan…(kapan)

Pasal 4
Sejak penyerahan, segala risiko dan kewajiban terhadap tanah dan bangunan seperti pajak, dll. menjadi tanggungan pihak kedua. Segala kewajiban/tunggakan sampai saat penyerahan, tetap merupakan tanggungan pihak pertama.

Pasal 5
Pihak pertama menjamin bahwa tanah tersebut tidak dibebani dengan hipotek atau
hal lain yang bersifat benda

Pasal 6
Pihak pertama dengan suka rela dan sepenuh hati membantu proses penyertifikatan (balik nama) kepada pihak kedua

Pasal 7
Biaya jual beli ditanggung oleh…

Pasal 8
Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, ditandatangani oleh kedua pihak dan saksi-
saksi tanpa tekanan dari pihak mana pun,dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

………..,……….2011
Pihak kedua Pihak pertama
…………… ……………….

Saksi III Saksi II Saksi I
………. ……….. ……….


Surat Perjanjian Sewa-Menyewa
Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik)
identitas pihak kedua (penyewa)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan saksi-saksi
Pasal-pasal yang perlu disepakati, misalnya dalam perjanjian sewa-menyewa rumah:
1. objek yang dipersewakan
2. tujuan sewa misal: tempat tinggal, usaha, atau kantor
3. harga sewa
4. jangka waktu sewa
5. larangan-larangan bagi penyewa misal: mengubah bentuk bangunan, mengalihkan pada pihak ketiga
6. kewajiban penyewa, misal: mengadakan pemeliharaan, membayar telepon/listrik
7. kewajiban pemilik, misal: mengadakan perbaikan besar, membayar PBB
8. syarat pengembalian » sehabis masa sewa rumah dikembalikan dalam keadaan
seperti semula
Contoh:
PERJANJIAN SEWA-MENYEWA RUMAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama….pekerjaan….tinggal di….selanjutnya disebut pihak kesatu, dan
2. Nama….pekerjaan….tinggal di….selanjutnya disebut pihak kedua.
Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah mengadakan persetujuan bahwa pihak kesatu dengan ini menyewakan dan pihak kedua dengan ini menyewa dan menerima baik persewaan sebuah rumah tinggal dari tembok, atap genting, lantai ubin, milik pihak kesatu yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 57 Cirebon. Sewa menyewa ini telah terjadi dan diterima baik dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Pihak kedua mengetahui dan mengaku, bahwa rumah yang disewa ini telah ditunjuk pihak kesatu sebagai rumah tinggal.
Pasal 2
Rumah yang disewakan pihak kesatu akan dipergunakan oleh pihak kedua menurut sifatnya sebagai rumah tinggal sejak tanggal 1Januari 2011 sampai 31 Desember 2015.
Pasal 3
Harga sewa yang harus dibayar oleh pihak kedua kepada pihak kesatu sebesar Rp……(…..rupiah) setahun.
Pasal 4
Rumah yang disewakan pihak kesatu kepada pihak kedua adalah dalam jangka
waktu satu tahun. Jika akan diperpanjang maka akan dibuat ketentuan baru.
Pasal 5
Selama menyewa pihak kedua dilarang mengubah bentuk rumah atau mengalihkan
penyewaan rumah pada pihak ketiga.
Pasal 6
Pihak kedua berkewajiban untuk memelihara rumah serta membayar rekening listrik dan telepon selama menempati rumah yang disewa sesuai dengan perjanjian.
Pasal 7
Pihak kesatu berkewajiban mengadakan perbaikan yang sifatnya besar dan membayar PBB untuk tahun yang sedang berjalan.
Pasal 8
Pihak kedua berkewajiban mengembalikan rumah yang disewa seperti keadaan semula
jika masa sewa sudah habis waktunya.
……….,……………2011
Pihak kesatu Pihak kedua
……………. …………….
Saksi-saksi
1. …………. 2. …………
BAHASA INDONESIA fx erwan prasetyo

SURAT KUASA
SURAT PERJANJIAN
SURAT KUASA

Surat kuasa » pemberian kuasa kepada seseorang untuk menyelesaikan suatu urusan.

Misalnya:
menjualkan tanah/rumah
mengambilkan wesel/tabungan
menandatangani akte jual-beli
mewakili sidang di pengadilan
Isi surat kuasa:

identitas pemberi kuasa
identitas penerima kuasa
urusan yang harus diselesaikan
batas-batas kewenangan, jika dipandang perlu
masa berlakunya surat kuasa, jika dipandang perlu
tanda tangan kedua belah pihak

Persyaratan:

ditulis di atas kertas bermaterai atau kertas bersegel
jika dipergunakan sesuai dengan fungsinya perlu dilengkapi KTP pemberi kuasa dan yang diberi kuasa
disahkan notaris atau pejabat berwenang (jika dipandang perlu)

Contoh:
SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : Rina Kusumastuti
alamat : Jalan Siaga No. 19 Bekasi
umur : 17 tahun
pekerjaan : Pelajar SMA N 2 Bekasi
No. KTP : 10.5509.161993
dengan ini memberi kuasa kepada:
nama : Reiza Damayanti
alamat : Jalan Pembina No. 16 Bekasi
umur : 21 tahun
pekerjaan : Mahasiswi UI jurusan arsitektur
No. KTP : 10. 2983.190990
Untuk mengambilkan uang kiriman via poswesel sebesar Rp 500.000,00 dengan pengirim:
nama : Ir. Sauki
alamat : Jalan Parangtritis 57 Yogyakarta
Surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bekasi, 1 Maret 2011
Yang diberi kuasa Pemberi kuasa

Reiza Damayanti Rina Kusumastuti




Surat Perjanjian

Surat perjanjian » dibuat oleh dua pihak yang telah sepakat untuk suatu urusan.
Macam surat perjanjian:

perjanjian jual beli
perjanjian sewa beli
perjanjian sewa-menyewa
perjanjian pemborongan
perjanjian pinjaman uang
perjanjian kerja

Yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan surat perjanjian:

dibuat di atas kertas segel atau kertas bermaterai
rumuskan pasal-pasalnya secara cermat dan adil
disahkan notaris atau pejabat, misalnya lurah atau camat

Guna surat perjanjian:

bukti otentik adanya ikatan kedua belah pihak
menghindari persengketaan

Surat Perjanjian Jual Beli

Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik/penjual)
identitas pihak kedua (pembeli)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan saksi saksi
Pasal-pasal yang perlu disepakati
meliputi:

1. Objek yang diperjualbelikan
2. Harga dan cara pembayaran
3. Penyerahan
4. Kewajiban-kewajiban penjual
5. Kewajiban-kewajiban pembeli
6. Penanggung biaya jual beli, misal biaya balik nama, saksi, materai, dll.
7. Penutup:
- perjanjian dibuat rangkap dua
- perjanjian dibuat tanpa paksaan dari pihak mana pun

8. Pasal tambahan (sebelum pasal penutup):

- kuasa kepada pihak kedua untuk menandatangani akta jual beli di hadapan PPAT
-arbitrase (cara penyelesaian jika terjadi perselisihan, misal: akan diusahakan semaksimal mungkin secara kekeluargaan)
Contoh:

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

Pada hari ini, … tanggal … kami yang bertanda tangan di bawah ini,
1. nama :
umur :
alamat :

Selanjutnya disebut pihak pertama atau penjual
2. nama :
umur :
alamat :

Selanjutnya disebut pihak kedua atau pembeli.

Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian jual beli tanah dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1

Pihak pertama menjual kepada pihak kedua sebagaimana pihak kedua membeli kepada pihak pertama tanah seluas…di jalan.…, sertifikat nomor… dengan batas sebelah barat…, timur…, utara…, selatan…. dalam jual beli ini termasuk bangunan di atasnya.

Pasal 2
Perjanjian ini diadakan dengan harga sebesar…, akan dibayarkan kepada enjual…(misal.: saat penandatanganan perjanjian ini)
Pasal 3
Penyerahan tanah dan bangunan akan dilaksanakan…(kapan)

Pasal 4
Sejak penyerahan, segala risiko dan kewajiban terhadap tanah dan bangunan seperti pajak, dll. menjadi tanggungan pihak kedua. Segala kewajiban/tunggakan sampai saat penyerahan, tetap merupakan tanggungan pihak pertama.

Pasal 5
Pihak pertama menjamin bahwa tanah tersebut tidak dibebani dengan hipotek atau
hal lain yang bersifat benda

Pasal 6
Pihak pertama dengan suka rela dan sepenuh hati membantu proses penyertifikatan (balik nama) kepada pihak kedua

Pasal 7
Biaya jual beli ditanggung oleh…

Pasal 8
Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, ditandatangani oleh kedua pihak dan saksi-
saksi tanpa tekanan dari pihak mana pun,dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

………..,……….2011
Pihak kedua Pihak pertama
…………… ……………….

Saksi III Saksi II Saksi I
………. ……….. ……….


Surat Perjanjian Sewa-Menyewa
Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik)
identitas pihak kedua (penyewa)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan saksi-saksi
Pasal-pasal yang perlu disepakati, misalnya dalam perjanjian sewa-menyewa rumah:
1. objek yang dipersewakan
2. tujuan sewa misal: tempat tinggal, usaha, atau kantor
3. harga sewa
4. jangka waktu sewa
5. larangan-larangan bagi penyewa misal: mengubah bentuk bangunan, mengalihkan pada pihak ketiga
6. kewajiban penyewa, misal: mengadakan pemeliharaan, membayar telepon/listrik
7. kewajiban pemilik, misal: mengadakan perbaikan besar, membayar PBB
8. syarat pengembalian » sehabis masa sewa rumah dikembalikan dalam keadaan
seperti semula
Contoh:
PERJANJIAN SEWA-MENYEWA RUMAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama….pekerjaan….tinggal di….selanjutnya disebut pihak kesatu, dan
2. Nama….pekerjaan….tinggal di….selanjutnya disebut pihak kedua.
Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah mengadakan persetujuan bahwa pihak kesatu dengan ini menyewakan dan pihak kedua dengan ini menyewa dan menerima baik persewaan sebuah rumah tinggal dari tembok, atap genting, lantai ubin, milik pihak kesatu yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 57 Cirebon. Sewa menyewa ini telah terjadi dan diterima baik dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Pihak kedua mengetahui dan mengaku, bahwa rumah yang disewa ini telah ditunjuk pihak kesatu sebagai rumah tinggal.
Pasal 2
Rumah yang disewakan pihak kesatu akan dipergunakan oleh pihak kedua menurut sifatnya sebagai rumah tinggal sejak tanggal 1Januari 2011 sampai 31 Desember 2015.
Pasal 3
Harga sewa yang harus dibayar oleh pihak kedua kepada pihak kesatu sebesar Rp……(…..rupiah) setahun.
Pasal 4
Rumah yang disewakan pihak kesatu kepada pihak kedua adalah dalam jangka
waktu satu tahun. Jika akan diperpanjang maka akan dibuat ketentuan baru.
Pasal 5
Selama menyewa pihak kedua dilarang mengubah bentuk rumah atau mengalihkan
penyewaan rumah pada pihak ketiga.
Pasal 6
Pihak kedua berkewajiban untuk memelihara rumah serta membayar rekening listrik dan telepon selama menempati rumah yang disewa sesuai dengan perjanjian.
Pasal 7
Pihak kesatu berkewajiban mengadakan perbaikan yang sifatnya besar dan membayar PBB untuk tahun yang sedang berjalan.
Pasal 8
Pihak kedua berkewajiban mengembalikan rumah yang disewa seperti keadaan semula
jika masa sewa sudah habis waktunya.
……….,……………2011
Pihak kesatu Pihak kedua
……………. …………….
Saksi-saksi
1. …………. 2. …………